Si Anak Manja dan Sombong

 Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak bernama Rani. Rani adalah seorang anak yang manja dan sombong. la selalu ingin mendapatkan perhatian dan dianggap istimewa oleh orang lain.

Suatu hari, Rani bertemu dengan seorang nenek tua yang bijaksana di taman desa.

Nenek: "Halo, Rani! Apa kabar hari ini?"

Rani: "Halo, Nenek! Aku baik-baik saja. Apa yang membuatmu datang ke taman ini?"

Nenek: "Aku datang ke sini untuk berbicara dengan anak-anak dan berbagi pelajaran berharga."

Rani: "Aku tidak butuh pelajaran, Nenek. Aku sudah istimewa dan tidak ada yang bisa mengajari aku."

Nenek tersenyum lembut dan duduk di samping Rani.

Nenek: "Rani, keistimewaan bukan hanya tentang apa yang kamu miliki, tetapi juga tentang bagaimana kamu bersikap terhadap orang lain."

Rani: "Apa yang kamu maksud, Nenek?"

Nenek: "Bersikap rendah hati dan menghargai orang lain adalah tanda keistimewaan yang sejati. Kamu bisa belajar banyak dari orang-orang di sekitarmu."

Rani merenung sejenak. la menyadari bahwa sikap sombongnya membuatnya kehilangan kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

Rani: "Apakah kamu bisa mengajari aku tentang bersikap rendah hati, Nenek?"

Nenek: "Tentu, Rani! Kita bisa belajar bersama. Pertama, cobalah untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. Setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda."

Rani: "Baik, Nenek. Aku akan mencoba."

Selama beberapa minggu, Rani belajar untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. la belajar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan keistimewaan masing-masing.

Suatu hari, Rani bertemu dengan teman sekelas- nya, Maya, yang sangat pandai dalam seni.

Rani: "Hai, Maya! Aku mendengar kamu sangat pandai menggambar."

Maya: "Halo, Rani! lya, aku suka menggambar. Kamu mau melihat karyaku?"

Rani: "Tentu! Aku ingin melihat."

Maya menunjukkan gambar-gambar indah yang telah ia buat. Rani terkesima dengan keindahan dan keahlian Maya.

Rani: "Maya, kamu sungguh luar biasa! Aku terinspirasi oleh bakatmu."

Maya tersenyum dan merasa senang dengan pujian Rani. Mereka berdua pun menjadi teman baik dan saling mendukung dalam kegiatan seni.

Rani belajar bahwa dengan bersikap rendah hati, ia bisa belajar dari orang lain dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Akhir cerita ini mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya bersikap rendah hati dan menghargai orang lain. Rani belajar bahwa keistimewaan sejati tidak hanya tentang apa yang dimiliki, tetapi juga tentang bagaimana bersikap terhadap orang lain.

sumber:https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7619807/8-contoh-cerpen-singkat-yang-bermakna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Piatu Menjadi Raja

Dimsum Ayam